Awal tahun ajaran ini (2012/2013), semua guru Bahasa Inggris SD di
lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan mendapat
semacam kejutan besar. Ya... sebenarnya lebih pantas disebut shock therapy. Sebuah rumor bahwa Mulok Bahasa Inggris di SD akan dihapus
dan guru-guru yang berstatus PNS/ CPNS akan dipindahtugaskan ke jenjang SMP/
SMA dalam tempo sesingkat-singkatnya menjadi sebuah kenyataan.
Tak ayal hal ini membuat para guru Bahasa Inggris SD di Kabupaten
Pekalongan mendadak mengalami kegalauan nasional. Guru Bahasa Inggris SD di
Kabupaten Pekalongan yang berstatus sebagai PNS berjumlah kurang lebih 84
orang. Sedangkan yang berstatus GTT
mungkin ratusan.
Selain meresahkan guru yang berstatus PNS, rumor ini otomatis juga
meresahkan kalangan GTT. Pasalnya, nasib mereka yang buram semakin tidak jelas.
Nasib guru PNS lebih baik, karena apapun yang terjadi Pemda setempat memiliki
jalan keluar yakni memindahkan mereka ke jenjang lebih tinggi. Namun, bagi para
GTT kejadian ini bisa jadi merupakan kiamat sugro. Dunia mereka bisa saja
hancur, mimpi mereka untuk diangkat menjadi PNS kandas. Apalagi untuk para GTT
yang sudah mengabdi cukup lama.
Guru GTT Bahasa Inggris di SD harus menelan ludah
karena pengabdian mereka sia-sia, ditambah lagi mereka harus bersiap-siap untuk
keluar/ dikeluarkan karena Mapel yang mereka ampu dihilangkan dari SD.
Sementara guru GTT di SMP/ SMA harus menerima konsekuensi yang hampir sama
karena adanya penempatan guru Bahasa Inggris PNS di sekolah mereka. Begitulah...
Comments
Post a Comment