Balada Monik dan Rindang


Akhirnya note tentang dua anak luar biasa ini terbit juga... dan sebelum tidur, ku sempatkan untuk mengetiknya, meski mungkin tak sempurna tapi semoga bisa berguna (untuk siapa? paling-paling note ini hanya akan membuat dua anak cerewet ini numpang tenar. Mmmm.. mereka harus bayar royalti ki brati!)



Monik dan Rindang, dua sejoli gadis kecil yang imut cerewet, rame dan kompak. Mereka sudah sekolah bareng sejak SD. Sekarang mereka sama-sama duduk di kelas 7 SMP, dan ga tanggung-tanggung mereka berhasil masuk ke SMP 3 Batang, sebuah sekolah bergengsi dengan titel RSBI di Kabupaten Batang yang kurang terkenal. Nama lengkapnya adalah Audia Monika Zafairefma dan Rindang Mutiara. Mereka tak pernah melewatkan hari-harinya sedikitpun untuk berkunjung ke Primagama. Mereka datang setiap hari meskipun tidak ada jadwal bimbingan sampai-sampai dikiranya mereka itu nge-kos n tidurnya ya disitu. Mereka membawa keramaian sekaligus kerusuhan, apalagi kalau ketemu anak-anak kelas 9, lengkaplah sudah keramaiannya. Terkadang kehadiran mereka, dengan segala keunikannya membuat suasana panas dan emosi. Namun, lain hari jika mereka tidak ada dunia Primagama terasa sepi. 

Di luar itu semua, ketika melihat mereka, ada satu hal yang membuatku teringat akan sosokku yang dulu. Ya, sisi anak-anak yang ceria, bertindak semau gue dan seolah tanpa masalah. Tapi tentunya aku tak sebrutal itu deng. Ketika aku kecil, aku tak melihat hari kemarin dan tidak pula khawatir akan masa depan, aku hanya hidup untuk hari ini. Hidup seolah tanpa beban. Aku cerewet dan ceria hampir seperti mereka. Itulah yang kurindukan. Itu pula yang membuatku terkadang merindukan kehadiran mereka, yang membuatku rela dan mau mengikuti rengekan mereka. Mereka membuatku kembali tersenyum dan tertawa. Senyum dan tawa yang tidak semua orang bisa membujukku untuk melakukannya atau merasakan sensasi indah akan tertawa seperti tertawa dan melihat mereka. Bertambahnya usia malah membuatku kehilangan banyak keceriaan, membuatku lebih sering mengkhawatirkan tentang masa depan, membuatku melihat ke sisi masa lalu yang seharusnya ku buang. Tapi bersama mereka, hidup menjadi lebih berwarna, meski kadang menyebalkan juga kalau ganggu orang lagi kerja..

 ·  · Share · Delete

Comments