Memahami Diri Melalui Tes DMI


DMI adalah singkatan dari Dermatoglyphics Multiple Intelligence, yakni sebuah tes penelusuran potensi kecerdasan melalui tes sidik jari. Lebih lengkapnya bisa dibuka di http://www.dmiprimagama.com/.


Sekitar satu tahun lalu, saya diberi kepercayaan memegang posisi sebagai Teknisi DMI yang sebenarnya saya tidak teknis sama sekali :D. Untuk menunjang posisi saya tersebut, alangkah baiknya saya merasakan terlebih dahulu seperti apa rasanya dites DMI. Hasil yang keluar dari tes saya cocok sekali dengan karakter saya. Bisa dikatakan saya terlambat melakukan tes DMI, secara saya sekarang sudah berusia cukup tua dan sudah memilih karir saya. Seandainya saja saya mengenal dan melakukan tes DMI sejak dini pastilah saya bisa lebih awal mendeteksi kelemahan dan kelebihan saya.

Yea...itu sekedar cerita yang mungkin agak ga nyambung. Yang penting tes DMI ini sungguh hebat sekali bisa memprediksi saya dengan baik dan benar. Bisa dapat nilai 100 si tes DMI ini.

Jadi, begini kata tes DMI:

  • Saya termasuk orang Otak Kiri (padahal saya sempat curiga kalau saya ga punya otak atau bahkan otak miring). Otak kiri saya 50,79% sedangkan otak kanan 49,21%. Saya bukan termasuk orang kiri ekstrem. Jadi sifat saya juga memang setengah terpengaruh kanan dan kiri.
    Sekedar informasi, karakteristik otak kiri adalah logis, rasionalis, proses pengambilan keputusan dengan fakta dan analisis yang tinggi. Memendam perasaan, menyukai fakta dan detail,penalaran logis. Kelebihannya logis, rasional, spesifik, kemampuan eksekutif yang tinggi. Sedangkan kekurangannya adalah kurang fleksibel, keras kepala, dan resisten terhadap ide dan opini orang lain.

    Karakteristik otak kanan adalah daya analisis rendah, emosional, terbuka dengan perasaan, proses pengambilan keputusan mengandalkan intuisi. Kelebihannya kreatif, penuh ide-ide, terbuka terhadap perasaannya, asertif. Sedangkan kekurangannya kurang praktis, emosional, pengambilan keputusan yang impulsif.

    • Distribusi kecerdasan majemuk saya yang terpanjang adalah musikal, diikuti dengan intrapersonal, visual-ruang dan naturalis. Yang terpendek interpersonal, logika-matematika dan bahasa.
      Nah, ini dia..ternyata saya cerdas musikal, tapi kenapa saya tidak bisa main musik sama sekali? Karena bakat alamiah saya ini tidak dikembangkan. Namun, bukan berati hasilnya salah. Yang salah orangnya (saya-red). Meskipun jika dipikir ada benarnya juga, karena saya sering mengajar menggunakan gubahan lagu yang saya karang sendiri atau tentang cara belajar saya.
      Yang sungguh tepat adalah potensi terpendeknya- interpersonal. Itulah mengapa saya susah bergaul di dunia nyata. Diikuti dengan matematika saya yang payah meskipun saya anak IPA sebenarnya, juga kinestetis jasmani yang rendah terlihat dari saya yang selalu mendapat nilai K untuk Ujian praktek Olahraga.
      • Objective-Driven model saya 59% sedangkan concept driven model saya 41%.
        • Modalitas belajar saya auditory 43%, visual 30%, tactile 27%.
          • Kepekaan belajar saya 40,75’= sedang. Saya termasuk pembelajar normal. Lambat tidak, cepat juga tidak.
            • Karakter komunikasi belajar saya adalah Refleksi, yang ciri-cirinya:
              1. Terbuka, mampu menyerap/ menampung beberapa hal meskipun tidak harus memahami semua.
              2. Membutuhkan kesabaran dengan melakukan pengulangan secara terus-menerus untuk memperoleh pengetahuan.
              3. Paling baik kalau diberikan satu per satu pembelajaran
              4. Metode reward dan punishment yang jelas untuk proses perbaikan dan mencapai tujuan
              5. Termotivasi oleh tujuan dan ide-ide filosofis
              6. Perlu adanya rencana kegiatan sehari-hari dan perlu adanya refleksi/ perenungan mengenai kegiatan sehari-hari.

              • Gaya manajemen kerja saya adalah orang tipe: taat aturan. Mempunyai kemampuan untuk menggunakan metode yang benar untuk memenuhi tanggung jawabnya. Mengikuti aturan dengan sikap siap-diajar; menyeragamkan diri pada aturan yang ada, dan masih banyak lagi detail berkaitan dengan gaya manajemen kerja saya yang tidak bisa saya tuliskan satu per satu disini.

                That’s it! So, apakah anda ingin tahu potensi kecerdasan majemuk dan memahami karakter anda?Atau ingin mengarahkan anak anda? Bisa juga untuk siswa anda lho! Tes DMI adalah jawabannya.

                *Hehe, iklan dikit :D
                Sekedar informasi, tes DMI berbeda dengan tes psikologi. Tes DMI hanya dilakukan sekali seumur hidup, dan tidak akan berubah. Berbeda dengan tes psikologi yang banyak dipengaruhi faktor tertentu yang bisa menjadikan hasilnya berubah-ubah.

                Comments