Seri Belajar Menjadi Wali Kelas: Tiga Tahun Bersama TSM 1

Tiga tahun lalu, yakni pada 2013 saya diberi kepercayaan untuk mengasuh anak TSM 1. Ada 36 siswa pada awalnya, tetapi yang benar-benar masuk dan mengikuti pembelajaran adalah 34, 2 anak menghilang dengan kabar yang satu mondok dan yang satunya saya lupa. Seiring berjalannya waktu, 2 anak lagi keluar karena masalah biaya. Sedangkan 2 lainnya tinggal kelas dan memilih keluar.

my last birthday

Jadi, sedikit banyak saya adalah Ibu yang gagal, laksana induk ayam yang bertelur 34 tapi 4 telurnya tidak menetas. Dari 34 anak, hanya 30 anak saja yang mengikuti pembelajaran sampai akhirnya lulus. However, I am proud of them. Ya, kebahagiaan guru adalah saat melihat muridnya bahagia. That's enough, we don't need anything more. Entah berapa banyak Ibu yang ditawari anak-anaknya yang sudah bekerja di perusahaan ternama, "Ibu mau minta apa?"
Saya merasa terharu dengan pertanyaan tersebut. "I don't want anything, seeing you get a well paid job and succeed in your life is enough."


@Mercy bless resto
Statistik kelulusan di TSM 1 begini, 8 anak diterima di AHM, 2 anak lolos SNMPTN Unnes di jurusan Sastra Inggris dan Pendidikan Sejarah, 1 anak diterima di Advics, 1 di Mushashi (meskipun belum berangkat), 1 di Kawasaki, beberapa yang laun bekerja di Pabrik lokal dan usaha lokal seperti konveksi dan beberapa yang lain tak terdeteksi. I am happy for them. Meskipun ada juga beberapa yang masih menganggur. Tak ada yang sempurna di dunia ini, dan saya mendoakan semoga mereka segera meraih mimpinya.

TSM 1 adalah anak asuh pertama saya di SMK N 1 Karangdadap, setelah lama absen daru dunia perwalikelasan. Terakhir memiliki anak wali yakni di SMK lama, menjadi wali kelas XI OTO 1 yang cuma 1 semester, karena diterima CPNS di belahan kabupaten lain. Setelah jalan panjang bertemu anak-anak yang masih ingusan (beneran bukan kiasan), akhirnya dipertemukanlah dengan anak-anak TSM 1.

Selama tiga tahun, mereka tak pernah absen memberi hadiah dan surprise ultah untuk saya. I don't know how much they spent to give me presents and nice birthday cakes. Padahal, saya sendiri kadang lupa itu ultah saya.
Mereka juga bukan anak-anak yang menyusahkan, meskipun ada beberapa yang berulah tapi masih dalam taraf wajar. It was nice memory to have them in my life. Best luck for them.

Comments