Agar Reading Tak Lagi Boring

Reading atau membaca merupakan salah satu skill yang dipelajari dalam ilmu bahasa. Namun, seringkali kita menemukan masalah besar dalam mengajar reading. Ketika kita memberikan teks bacaan, tiba-tiba dunia siswa gelap gulita. Mereka terlihat mengeluh panjang saat kita meminta mereka membaca teks tersebut.
Mengapa demikian?
Reading dalam pelajaran berbeda dengan kehidupan nyata. Dalam kehidupan nyata, setelah membaca sesuatu siswa tidak akan disuguhi dengan berbagai pertanyaan terkait dengan bacaan. Selain itu, dalam kasus pelajaran Bahasa Inggris, seringkali siswa membaca sebelum mengetahui arti kosakata yang digunakan dalam teks. Seharusnya siswa diberi tahu arti kosakata yang ada dalam teks sebelum membaca. Bukan sebaliknya, siswa membaca teks kemudian meminta mereka mencari kata-kata sulit dan membuka kamus untuk mengartikannya. Jadi, siswa tidak memiliki gambaran tentang isi teks yang di baca. Siswa pun dengan terpaksa harus mengulangi membaca teks setelah menemukan arti kosakata yang tidak mereka mengerti.
Oleh karena itu, sebelum mulai memberikan teks bacaan guru harus memberikan kosakata yang akan digunakan. Jika ingin bertindak kreatif, siswa tidak diminta membuka kamus. Namun, siswa diminta menebak arti kosakata tersebut melalui contoh kalimat yang diberikan atau peragaan guru.
Kemudian untuk membuat reading menjadi menyenangkan, ada sebuah strategi yang bisa digunakan. Strategi ini saya dapatkan sekitar dua tahun lalu ketika mengikuti seminar bertajuk “Fun English Learning” oleh Mr. Rohani, S.Pd., M.A. di LPMP Jawa Tengah. Pertama, kita memberikan potongan kertas berisi  paragraf. Siswa diminta mencari potongan paragraf lain yang dimiliki temannya dalam waktu 10-15 menit. Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul karakter komunikatif dan peduli sosial. Guru juga bisa menilai kepemimpinan siswa.
Sesudah itu, siswa diminta menyusun paragraf yang mereka miliki menjadi sebuah teks yang benar. Dengan demikian, secara tidak sadar siswa sudah membaca teks. Setelah paragraf tersebut disusun, guru memberikan teks bacaan yang benar. Pada bagian ini, siswa yang berhasil menyusun paragraf harus merayakan keberhasilan mereka, baik dengan tepuk tangan, menari, bersorak, atau dengan cara lain yang menggugah semangat. Terkadang bagian inilah yang terlewatkan, jarang sekali guru bersama-sama dengan siswa merayakan keberhasilan yang telah dicapai.
Guru juga memberikan potongan kertas lain yang berisi jawaban dari pertanyaan terkait isi teks. Di akhir pelajaran, guru membacakan pertanyaan dan siswa yang memiliki jawaban maju ke depan. Disini, siswa harus berkompetisi dengan siswa lain karena pertanyaan yang diberikan tidak sebanyak jumlah siswa di kelas. Guru memberikan reward kepada siswa yang maju dan memberikan potongan kertas yang berisi jawaban benar. Reward disini bisa dengan memberi barang, makanan, nilai atau pujian. Dengan demikian, siswa tidak merasa diminta menjawab pertanyaan. Namun, melakukan semua kegiatan dengan senang.

Comments