Catatan Guru Galau: Connecting English Material with the Real World

Sejak menjadi guru, saya tidak ingin menjadi guru yang biasa. Meskipun kenyataannnya, sampai sekarang saya masih menjadi guru yang biasa-biasa saja. Tapi, semangat saya untuk belajar itu yang luar biasa. Mulai dari belajar dengan otodidak, mengikuti seminar atau webinar dan bergabung dalam organisasi bernama KGB (Komunitas Guru Belajar). *Di lain postingan akan saya ceritakan tentang komunitas yang luar biasa ini, kali ini saya hanya ingin menumpahkan kegalauan saya. Kegalauan untuk menghubungkan materi pelajaran Bahasa Inggris dengan dunia nyata, kegalauan untuk menjadikan kelas yang aktif dan penuh semangat untuk belajar, kegalauan untuk menjadi guru yang tidak biasa. 
taken from: https://previews.123rf.com/images/sowari/sowari1107/sowari110700152/10017707-two-hands-connecting-two-pieces-of-puzzle-Stock-Photo.jpg

Seringkali niat saya untuk menjadikan kelas yang penuh semangat ini kalah dengan terbatasnya kreatifitas dan ide yang ada di otak saya. Keinginan itu ada, tapi saya tidak tahu bagaimana caranya dan darimana memulainya. Saya ingin mendapatkan keduanya: memenuhi kurikulum dan mengajarkan hal yang nyata dan akan berguna di keseharian para siswa. Apakah itu mungkin? Saat ini saya sedang mencoba mempelajari silabus dan mencari cara untuk melakukan keduanya, tapi tumpul. Jujur saja, dari lubuk hati terdalam saya masih belum tahu akankah apa yang para siswa pelajari saat ini di sekolah akan berguna di dunia nyata? Akankah mereka benar-benar bisa mempraktekkan bahasa Inggris mereka saat bertemu dengan turis atau apapun itu? Saya ragu. Selama ini mereka belajar bahasa Inggris untuk menjawab pertanyaan saat tes atau ujian nasional. 

Banyak hal ada di kepala saya, diantaranya ada metode-metode dan media yang akan saya gunakan di kelas. Namun, sampai tulisan ini terbit, saya masih bingung dan belum tahu jawaban atas semua kegalauan saya untuk menghubungkan pelajaran dengan dunia nyata. 




Comments